Skip to main content

Sikap Terbuka dan Jujur



CARA MEMBUAT ANAK BERSIKAP TERBUKA DAN JUJUR
Oleh Nasar Mury, S.Pd.

Orang tua wajib membentuk mental anak agar selalu bersikap jujur. Orang tua wajib aktif membentuk mental anak agar selalu bersikap terbuka dan jujur, bik di rumah dan lingkungan sosial. Membuat anak terbuka dan jujur tentang hal-hal yang sensitif, dapat dimulai dengan mengubah gaya bertanya. Usahakan untuk bertanya dalam suasana yang nyaman. Ini bisa membuat anak lebih terbuka dan jujur.
Seperti yang dikutip dari Tabloid Nova (24/04/2014), cara membuat anak bersikap terbuka dan jujur adalah dengan berkomunikasi dengan bahasa anak, pilihlah kata atau frase yang dimengerti anak. Jawablah juga pertanyaan anak dengan sebaik mungkin dan dengan cara yang tepat. Termasuk ketika anak bertanya hal-ha yang menurut orang tua canggung.
Ketika anak berbicara, tunjukkan jika anda tertarik dengan apa yang dikatakannya. Hal itu dapat ditunjukkan melalui ekspresi mengangguk, tersenyum, dan mengajukan pertanyaan balik kepada anak. Dengan demikian anak merasa berarti dan mereka nyaman untuk terbuka dan jujur kepada orangtua jikaada sesuatu  yang benar-benar mengganggu mereka.
Orang tua juga perlu mencaritahu apa yang dipikirkan anak, apakah yang ada di benaknya mengenai sesuatu hal yang benar atau salah. Dengan mengetahui pikirannya, orangtua bisa membantu anak memahami daerah “abu-abu” untuk mendorong mereka mengekspresikan pendapat dan mengembangkan penilaian mereka akan sesuatu hal.
Untuk membuat anak terbuka dan jujur, orang tua pun juga harus bersikap demikian. Semakin orang tua terbuka dan mampu menciptakan suasana santai, anak akansemakin mmerasa mampu berbicara tentang apa pun yang mengkhawatirkan mereka.
Anak melihat orantua sebagai panutan, banyak orang tua yang tidak sadar bahwa kebiasaan mereka yang sering berbohong pada orang lain,diperhatikan oleh anak, untuk kemudian diartikan sebagai sikap yang normal dan tidak salah.
Cara efektif untuk membuat anak jujur dapat dilakukan dengan pendekatan halus dan menghibur. Jangan menakuti anak atau mengancam mereka bila ketahuan berbohong. Pola asuh yang demikian justru akan membuat anak lebih sering tidak jujur dan memilih menutupi kenyataan dari orang tua.

Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN BELAJAR BERMAIN (KBB) Kelompok Kerja Guru Se-Gugus Bomberay dan Tomage             Anak-anak pada masa sekarang mempunyai banyak jenis permainan baik yang bersifat sederhana maupun modern. Bermain merupakan kegiatan yang sangat diminati dan sering  dilakukan oleh anak-anak. Ada pepatah yang mengatakan: " Dunia anak adalah dunia bermain". Dunia anak identik dengan bermain / permainan. Tiada hari tanpa bermain, itu semboyan bagi anak-anak.            Dengan kondisi yang demikian maka para ahli pendidikan memanfaat kegiatan bermain dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Selama ini yang beranggapan bermain  dikalangan anak-anak  yang dianggap  tidak ada manfaatnya dalam proses belajar mengajar kurang bermanfaat ternyata tidak benar. Bermain yang tidak diarahkan ke dalam proses belajar mengajar memang tidak bermanfaat dan bahkan menimbulkan kegaduhan yang akhirnya mengganggu proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran tidak berhasil.    

Peran Guru Sebagai Model Pembelajaran Tematik

PERAN GURU SEBAGAI MODEL DALAM PEMBELAJARAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK Oleh :Agus Priyono, S.Pd.SD SD YPPK Santo Titus Tomage Kab. Fakfak I.        Pendahuluan Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia telah mempengaruhi perkembangan pendidikan kita. Itu disebabkan karena pendidikan merupakan tolak ukur pembelajaran dalam lingkup sekolah. Berhasil atau tidaknya pendidikan bergantung apa yang diberikan dan diajarkan oleh guru. Hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak (yang berkepentingan – stakeholder ). Hal tersebut setidak-tidaknya disebabkan oleh tiga hal. Pertama , Pendidikan yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan fakta yang ada sekarang (Need Assessment). Kedua , Metodologi, strategi dan teknik yang kurang sesuai dengan materi. Ketiga , Prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Ketiga hal tersebut memberikan dampak yang besar bagi perkembangan pendidikan k