Skip to main content

Pembiasan Cahaya



5 Peristiwa Unik Akibat Pembiasan Cahaya
Oleh : Marsiswanto Mangape, S.Pd.SD

Banyak fenomena unik tentang alam yang sudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena alamiah tersebut berkaitan erat dengan materi pelajaran IPA Fisika di sekolah. Ini membuktikan bahwa ilmu fisika itu ada dimana mana dan kapan saja.

Fenomena fisika yang menjadi pembahasan kali ini adalah pembiasan cahaya. Peristiwa pembiasan cahaya sesungguhnya menjadi sesuatu yang unik. Mengapa tidak? Salah satu sifat cahaya adalah dapat membelok karena melewati dua medium (zat perantara) yang berbeda kerapatan optiknya.

Kerapatan optik dikenal juga dengan istilah Indeks bias. Angka indeks yang diperoleh dari perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya pada suatu zat. Indeks bias zat berbeda-beda satu sama lainnya.


Indeks bias udara (1.00), air (1.33) dan intan (2.42). Jika cahaya melewati dua medium yang berbeda akan terjadi pembelokan arah rambatan cahaya. Misalnya, cahaya melewati medium udara (1.00) dan air ( 1.33) akan terjadi pembelokan cahaya mendekati garis normal.



Berikut ini disajikan 5 peristiwa unik akibat pembiasan cahaya:

1.Sendok terlihat patah
Jika sendok dimasukkan ke dalam gelas berisi air bening maka akan terlihat seolah-olah batang sendok yang lurus akan terlihat patah dan membentuk garis sejajar.


2.Cahaya senter terlihat membelok
Ketika anda menyinari sungai yang airnya jernih dengan sebuah senter di malam hari. Cahaya senter terlihat membelok ke arah mendekati sumber cahaya. Ini terjadi karena cahaya senter melewati medium udara dan air.

3.Dasar kolam jernih terlihat dangkal
Air kolam yang dalam dan jernih akan terlihat seolah-olah dangkal. Anda dapat melihat kesan dangkal karena dasar kolam itu terlihat dengan jelas. Begitu pula halnya dengan air di sungai yang berair jernih.

4.Intan berkilau
Semua orang akan terpesona melihat kilauan sebuah intan. Intan memiliki kerapatan optik yang jauh lebih besar ketimbang udara. Oleh sebab itu akan terjadi proses pembiasan berulang oleh peristiwa pembiasan cahaya.

5.Posisi bintang di langit
Posisi bintang yang terlihat malam hari sebenarnya adalah posisi semu. Hal ini karena cahaya bintang berasal dari ruang hampa udara menuju udara di atmosfir bumi.

Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN BELAJAR BERMAIN (KBB) Kelompok Kerja Guru Se-Gugus Bomberay dan Tomage             Anak-anak pada masa sekarang mempunyai banyak jenis permainan baik yang bersifat sederhana maupun modern. Bermain merupakan kegiatan yang sangat diminati dan sering  dilakukan oleh anak-anak. Ada pepatah yang mengatakan: " Dunia anak adalah dunia bermain". Dunia anak identik dengan bermain / permainan. Tiada hari tanpa bermain, itu semboyan bagi anak-anak.            Dengan kondisi yang demikian maka para ahli pendidikan memanfaat kegiatan bermain dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Selama ini yang beranggapan bermain  dikalangan anak-anak  yang dianggap  tidak ada manfaatnya dalam proses belajar mengajar kurang bermanfaat ternyata tidak benar. Bermain yang tidak diarahkan ke dalam proses belajar mengajar memang tidak bermanfaat dan bahkan menimbulkan kegaduhan yang akhirnya mengganggu proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran tidak berhasil.    

Peran Guru Sebagai Model Pembelajaran Tematik

PERAN GURU SEBAGAI MODEL DALAM PEMBELAJARAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK Oleh :Agus Priyono, S.Pd.SD SD YPPK Santo Titus Tomage Kab. Fakfak I.        Pendahuluan Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia telah mempengaruhi perkembangan pendidikan kita. Itu disebabkan karena pendidikan merupakan tolak ukur pembelajaran dalam lingkup sekolah. Berhasil atau tidaknya pendidikan bergantung apa yang diberikan dan diajarkan oleh guru. Hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak (yang berkepentingan – stakeholder ). Hal tersebut setidak-tidaknya disebabkan oleh tiga hal. Pertama , Pendidikan yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan fakta yang ada sekarang (Need Assessment). Kedua , Metodologi, strategi dan teknik yang kurang sesuai dengan materi. Ketiga , Prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Ketiga hal tersebut memberikan dampak yang besar bagi perkembangan pendidikan k