Skip to main content

Sengsara Membawa Nikmat



SENGSARA MEMBAWA NIKMAT




Hari ini tanggal 10 Desember 2015 merupakan hari yang sangat membuat saya dan warga Kampung Mbima Jaya senang sekali dan menikmati hasil pembangunan, dengan adanya jalan telah bagus dan beraspal. Selama ini jalan sangat didambakan oleh masyarakat kampung, karena dengan adanya jalan yang sudah beraspal sudah tidak ada lagi kesulitan masyarakat untuk melakukan kegiatan peerekonomian. Kendaraan lancar masuk keluar dari kampung.
Penantian yang panjang bagi warga Kampung Mbima Jaya (SP1 Bomberay) sekitar 22 tahun dari penempatan transmigrasi Bomberay yang pertama. Dimana kampung yang setelah SP1 telah duluan menikmati jalan bagus dan beraspal, padahal yang pertama sekali datang sebagai perintis dan membuka lahan pertanian di Bomberay adalah Kampung Mbima Jaya (SP1).
Bila mengingat masa-masa sebelum jalan bagus dan beraspal, saya dan warga masyarakat SP1 kalau mau pergi ke kota harus jalan kaki atau ojek ke SP 7 atau SP2 bahkan harus ke SP3. Kendaraan tidak mau datang ke SP1 dengan alasan jalan rusak, tidak bagus dan sangat jauh. Demikian juga sebaliknya kalau dari kota. Dalam perjalanan ke SP yang lain mendapatkan jalan yang rusak, sehingga terhambat perjalannya, bahkan kadang kalau hujan sering kendaraan bermotornya mengalami kesulitan dan penumpangnya harus mandi lumpur dan ada yang terjatuh selip di lumpur becek. Saya yang sering bepergian dengan sepeda motor merasakan susahnya melewati jalan yang rusak, waktu yang ditempuh lama dan sangat lelah sekali. Banyak sekali kejadian-kejadian yang sangat membuat warga yang harus menderita di dalam perjalaannya. Misalnya; pernah ada seorang warga SP1 yang berobat ke kota yang pada akhirnya meninggal di kota dan pada saat kembali ke kampung ambulan yang mengantar hanya sampai di SP7, sehingga dari SP7 ke SP1 dipikul oleh masyarakat.

Kesengsaraan dan penderitaan warga SP1 sekarang telah berakhir dengan adaanya jalan yang bagus dan beraspal. Sekarang kendaraan telah banyak yang berdatangan, bahkan mobil taksi sekarang telah banyak yang ke SP1. Roda perekonomian sudah bagus dan lancar. Ditambah lagi adanya perusahaan yang bergerak diusaha perkebunan sawit, yaitu PT. Rimbun Sawit Papua. Banyak masyarakat yang bekerja di perusahaan tersebut, dengan demikian masyarakat mendapat tambahan penghasilan. Penderitaan dan kesengaraan bila kita tabah, sabar dan tawakal menghadapinya pasti akan mendapatkan kenikmatan yang tiada tara. Demikian halnya masyarakat SP1 bisa dikatakan Sengsara Membawa Nikmat. Amin, semoga akan lebih baik dan bermanfaat..

Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN BELAJAR BERMAIN (KBB) Kelompok Kerja Guru Se-Gugus Bomberay dan Tomage             Anak-anak pada masa sekarang mempunyai banyak jenis permainan baik yang bersifat sederhana maupun modern. Bermain merupakan kegiatan yang sangat diminati dan sering  dilakukan oleh anak-anak. Ada pepatah yang mengatakan: " Dunia anak adalah dunia bermain". Dunia anak identik dengan bermain / permainan. Tiada hari tanpa bermain, itu semboyan bagi anak-anak.            Dengan kondisi yang demikian maka para ahli pendidikan memanfaat kegiatan bermain dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Selama ini yang beranggapan bermain  dikalangan anak-anak  yang dianggap  tidak ada manfaatnya dalam proses belajar mengajar kurang bermanfaat ternyata tidak benar. Bermain yang tidak diarahkan ke dalam proses belajar mengajar memang tidak bermanfaat dan bahkan menimbulkan kegaduhan yang akhirnya mengganggu proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran tidak berhasil.    

Peran Guru Sebagai Model Pembelajaran Tematik

PERAN GURU SEBAGAI MODEL DALAM PEMBELAJARAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK Oleh :Agus Priyono, S.Pd.SD SD YPPK Santo Titus Tomage Kab. Fakfak I.        Pendahuluan Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia telah mempengaruhi perkembangan pendidikan kita. Itu disebabkan karena pendidikan merupakan tolak ukur pembelajaran dalam lingkup sekolah. Berhasil atau tidaknya pendidikan bergantung apa yang diberikan dan diajarkan oleh guru. Hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak (yang berkepentingan – stakeholder ). Hal tersebut setidak-tidaknya disebabkan oleh tiga hal. Pertama , Pendidikan yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan fakta yang ada sekarang (Need Assessment). Kedua , Metodologi, strategi dan teknik yang kurang sesuai dengan materi. Ketiga , Prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Ketiga hal tersebut memberikan dampak yang besar bagi perkembangan pendidikan k