Skip to main content

DISEMINASI PELATIHAN GURU SD




DISEMINASI PELATIHAN GURU SD
TEACHERS  QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM (TEQIP)
Peningkatan Kualitas Guru SD/MI Indonesia melalui Pembelajaran Bermakna Terintegrasi dengan Lesson Study
Kabupaten Fakfak Propinsi Papua Barat

IMG_20150928_132245_1.jpg
Kegiatan Diseminasi Pelatihan Guru SD Teachers Quality Improvement Program (TEQIP) Peningkatan Kualitaas Guru SD/MI Indonesia melalui Pembelajaran Bermakna Terintegrassi dengan Lesson Study, merupaakan kerjasama Universitas Negeri Malang (UM) dengan PT Pertamina (Perseero) Jakarta. Kegiatan Diseminasi Pelatihan Guru ini sebagai pemberdayaan dan peningkatan mutu guru SD di kabupaten Fakfak dengan Lesson Study. Selain itu diharapkan guru; lebih terampil dalam penguasaan Kurikulum, RPP, bahan ajar / materi  pembelajaran, model-model pembelajaran, media pembelajaran, penilaian, PTK daan kewirausahaan. Kegiatan dilaksanakan selama 6 hari di Hotel Green Fakfak dengan nara sumber dari Trainer dan Ekpert dari Universitas Negeri Malang.

Bab. I  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suaatu negara agar menjadi negara maaju daan mampu mengatasi permasalahan yang timbul adalah kualitas pendiddikan sangat penting untuk dilakukan. Peningkatan mutu pendidikan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak dan tidak dapat ditunda-tunda lagi.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan aadaalaah meningkatkan kualitass guru, kaarena guru memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru sebagai motivator   dan fasilitator baagi siswwa untuk dapat belajar secaraa efektif dan efisien. Karena itu guru hsrus berperan meendorong siswwa untuk belajar. Dalam hal ini guru dituntut menjadi profesional yang mempunyai kemampuan penguasaan materi, metode, mediaa, asesmen, serta memiliki waawasaan dalam pendidikan yang komprehensif terhadap bidang study yang diajarkan.
Berkaitan dengan perkembangan paradigma pendidikan dari behaviorisme ke konstruksi, perlu perubahan peran guru dari “  memindahkan informasi dalam proses belajar mengajar “ ke arah “ pemberi pengalaman, dan pengembangan berpikir (kognisi).” Akibatnya peran guru berubah dari “memberi/mengajar” menjadi “fasilitator” yang memfasilitasi siswa agar mampu belajar secara mandiri.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalaah mengadakan pelatihan guru dalam jabatan (in-service training). Guru-guru yang sudah memiliki pengalaman mengajasr cukup lama dan memegang paradigma “penyampai pengetahuan” harus diubah pola pikir dan pola kerjanya menjadi “pembangkit belajar” untuk siswanya. Apa pun kurikulumnya, guru sebagai pembangkit belajar tidak akan terbantahkan. Kurikulum tertentu bisa saja tidak memberi “ressep” kurikulum yang fixed (tetap) untuk diajarkan di sekolah, atau sebaliknya memberikan seluruh perangkat kurikulum secara lengkap kepada guru, namun paradigma “guru sebagai pembaangkit belajar” tidak akan tergantikan. Guru dituntut beertindak aktif, kreatif, dan bertanggungjawab.tidak salah apabila banyak orang percaya dengan motto “apa apun kurikulumnya, gurulah penentu keberhasilannya.
Untuk mengubah perilaku guru dari penyampai pengetahuan ke pembangkit belajar, perlu dilaakukan upaya sistematis pelatihan terpadu dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas dan dilakukan terus menerus (ongoing) secara siklus (cycle), yakni merencanakan, melaksanakan, dilanjutkan melaksanakan, refleksi, memperbaiki pembelajaran lagi, dan seterusnya. Prosess peningkatan profesionalisme guru dengan pola cycle tersebut, dikenal dengan lesson study.
Berkaitan dengan peningkatan profesionalisme guru tersebut, PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Universitas negeri Malang (UM) telah mengadakan pemberdayaan guru dengan label Teachers Quality Improvement Program dengan mengadakan Diseminasi Guru SD di Kabupateen Fakfak.

B.      Tujuan Kegiatan
Secara umum, TEQIP 2015 ini bertujuan memberdayakan dan meningkatkan mutu guru-guru SD di Kabupaten Fakfak dengan lesson study. Secara khusus, TEQIP 2015 ini bertujuan :
a.      Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap lesson study;
b.      Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap kurikulum bidang studi;
c.       Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);
d.      Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap bahan ajar atau materi pembelajaran;
e.      Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran;
f.        Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap media pembelajaran;
g.      Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap penilaian pembelajaran;
h.      Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap penelitian tindakan kelas, serta melaporkannya karya tulis ilmiah;
i.        Memberikan pembekalan dan penguatan penguasaan guru terhadap kewirausahaan.

C.      Manfaat Kegiatan
1.      Bagi  Guru SD
TEQIP 2015nini memiliki manfaat, yakni;meningkatknya peengetahuan dan kemampuan guru sekolah dasar dalam mengaplikasikan lesson study, memahami kurikulum dan silabus, menyusun RPP, menguasai materi, menguasai model-model pembelaajaraan, menguasai media pembelajaran, menguasai asesmen pembelajaran, menguasai perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, menulis karya tulis ilmiah, terampil menggunakan TIK, dan memahami karakter kewirausahaan, serta kemampuan untuk mengimbaskan kepada guru-guru lainnya di tempat massing-masing.

2.      Bagi PT Pertamina
TEQIP 2015 ini memiliki dua manfaat. Pertama, sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat melalui SME & SR Partnership Program, khususnya pendidikan melalui pemberdayan guru. Kedua, memperoleh pencitraan yang positif dari masyarakat Indoi=nesia pada umumnya dan masyarakat kabupaten Fakfak sebagai salkah satu wilayah operasional PT Pertamina. Citra positif ini menjadi pra-syarat Pertamina dalam mengembangkan visi dan misinya sebagai BUMN yang peduli kepada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

3.      Bagi Universitas Negeri Malang
TEQIP 2015 ini memiliki dua manfaat. Pertama, menjadi arena dan forum untuk pengabdian kepada masyarakat atas dasar kepakaran yang dimiliki oleh lembaga. Kedua, memperoleh pendanaan tertentu dalam rangka mengembangkan program Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya darma pengabdian kepada masyarakat.

4.      Bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Fakfak
Pelatihan TEQIP 2015 akan menghasilkan guru-guru ssekolah dasar (SD) yang profesional yang siap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Meereeka adalah guru-guru yang siap menularkan “virus mutu’ melalui TEQIP kepada teman-teman guru di tempat tugasnya masing-masing.

D.     Bidang Studi yang dilatihkan
Bidaang studi yang dilatihkaan daalam TEQIP SD 2015 adalah Matematika, Ilmu Pengetaahuan Alam (IPA) dan Bahasa Indonesia. Alaasan dipilihnya bidaang studi tersebut adalah (1) merupakan bidang studi pokok yang digunakan untuk mempelaajrai bidang studi lainnya, (2) merupakan bidaang studi yang diujikan daalam skala nasional (UAN/UASBN), dan (3) menjadi dasar untuk mengembangkan penalaran dan karakter siswa.

E.      Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan berasal dari perwakilan  wilayah gugus / distrik yang ada di Kabupaten Fakfak. Guru yang mengikuti berjumlah 54 guru, yang terbagi dalam tiga kelas, yaitu kelas bidang Bahasa Indonesia berjumlah 18 guru, kelas bidang Matematika berjumlah 18 guru, dan kelas Ilmu Pengetahuan alam berjumlah 18 guru. Sedangkan saya di kelas bidang Bahasa Indonesia.

Bab. II KEGIATAN PELATIHAN.
            Pelatihan TEQIP 2015 ini memiliki ciri-ciri (karakteristik) yang khas sebagai berikut:
1.      Berorientasi pada Praktik
Pelatihan ini dilaksanakan dengan perbandingan praktik (75%) dan teori (25%). Materi praktek meliputi: pemodelan, pproblem solving, membuat PLAN, Microteaching,Real Teaching (DO), Refleksi dan Tindak lanjut (SEE).
2.      Sistem Training Of Trainer (TOT)
Pada tahap awal diadakan pemberdayan guru untuk menjadi seorang Trainer yang selanjutnya memberdayakan 9 guru.
3.      Ongoing
Pelatihan diintegrasikan dengan praktek pembelajaran di sekolah. Setiap selesai pelatihan yang terprogram di tempat khusus (hotel) dilanjutkan dengan praktek di sekolah
4.      Konkret
Pelatihan sesuai dengan kebutuhan guru di lapangan. Setiap kegiatan pelatihan didahului dengan proses identifikasi masalah poembelajaran di sekolah. Berpijak dari masalah tersebut digunakan untuk melakukan pengembangan pembelajaran yang efektif, efisiensi, bermqaknqa, dan menyenangkan.
5.      Induktif
Pelatihan dilaksanakan berangkat dari kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan untuk meningkatkan profesional guru.

Pelatihan ini tidak berhenti sampai akhirnya program kerjasama PT Pertamina (Persero) Jakarta dengan Universitas Negeri Malang, tetapi berlanjut secara kontinu dengan pelatihan mandiri yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota bersama para pengawas dan Trainer. Keberlanjutan ini diharapkan dapat menyentuh para guru di semua sekolah di kecamatan yang menjadi sasaran dan kecamatan-kecamatan di lingkungan kabupaten / kota yang menjadi sasaran .
Adapun acara kegiatan Diseminasinya sebagai berikut :
1.      Acara pembukaan kegiatan
Acara ini diawali dengan doa. Selanjutnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta dan undangan yang hadir. Dilanjutkan dengan testimoni oleh salah satu Trainer, yaitu; Pardi, S.Pd.SD. Acara selanjutnya Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dan membuka kegiatan secara resmi. Setelah Bpk. Ali Hindom, S.Pd. selesai, dianjutkan dengan pemberian materi TEQIP oleh Pembantu Rektor 1, Bpk. Prof. Dr. Haryono. Acara pembukaan ini diakhiri dengan Doa.
2.      Pembagian Ruang Kelas dan Jadwal Kegiatan.
Pembagian ruang kelas Bahasa Indonesia, Matematika dan Ipa. Sedangkan jadwal sebagai berikut : (terlampir) 

3.      Kegiatan Pelatihan.
Sebelum kegiatan dimulai peserta diberi pretest sesuai bidang studinya.
Di dalam kegiatan ini berlangsung dengan variatif dan menyenangkan sesuai dengan jadwal yang ada. Selain para Trainer yang memberikan materi, Ekspert juga membantu dalam berlangsungnya kegiatan dan sangat berkesan sekali dalam memberikan penjelasan materi. Walaupun kelihatannya sudah tua (maaf) namun sangat terasa sekali kebermaknaannya.
Di  sini saya berkesempatan untuk Peer Teaching teman sejawat dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)  Kelas IV Aspek Berbicara dan Kompentensi Dasar Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon. Banyak sekali materi dan pengetahuan yang kami terima dan banyak hal-hal yang menjadi masalah dalam berdiskusi yang pada akhirnya dapat dipecahkan dan dicari solusinya. Peserta menyelesaikan semua tugas yang diberikan baik dari Trainer, Ekspert dan Panitia.

4.      Nara Sumber :
Terlampir dalam jadwal



Bab. III KEGIATAN PENUTUP
Pada kegiaatan ini diadakan postest, untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta setelah mengikuti kegiatan selama 6 hari. Acara penutupan ini diisi dengan acara refleks selama kegiatan berlangsung yang dibawakan oleh Bpk. Subanji. Di sini terlihat dinamika perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta. Dimana dijelaskan dengan berbagai tabel, grafik dan deskripsi dari hasil yang telah dicapai oleh peserta kegiatan. Selanjutnya acara ditutup secara resmi oleh Bpk. Subanji. Acara ini diisi dengan penampilan para peserta dengan menyanyikan lagu-lagu, pantun dan pembaca puisi oleh Ibu Yuni. Selanjutnya penyerahan Sertifikat dan Uang duduk dan transportasi.
Demikian yang dapat saya sampaikan hasil mengikuti kegiatan Diseminasi Pelatihan Guru Sekolah Dasar semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada tulisan yang tidak jelas serta sangat mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaannya. Terima-kasih.

Bomberay, 4 Oktober 2015
Disusun oleh Agus Priyono, S.Pd.SD
SD YPPK Santo Titus Tomage – Fakfak – Papua Barat.


Comments

Popular posts from this blog

KEGIATAN BELAJAR BERMAIN (KBB) Kelompok Kerja Guru Se-Gugus Bomberay dan Tomage             Anak-anak pada masa sekarang mempunyai banyak jenis permainan baik yang bersifat sederhana maupun modern. Bermain merupakan kegiatan yang sangat diminati dan sering  dilakukan oleh anak-anak. Ada pepatah yang mengatakan: " Dunia anak adalah dunia bermain". Dunia anak identik dengan bermain / permainan. Tiada hari tanpa bermain, itu semboyan bagi anak-anak.            Dengan kondisi yang demikian maka para ahli pendidikan memanfaat kegiatan bermain dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Selama ini yang beranggapan bermain  dikalangan anak-anak  yang dianggap  tidak ada manfaatnya dalam proses belajar mengajar kurang bermanfaat ternyata tidak benar. Bermain yang tidak diarahkan ke dalam proses belajar mengajar memang tidak bermanfaat dan bahkan menimbulkan kegaduhan yang akhirnya mengganggu proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran tidak berhasil.    

Peran Guru Sebagai Model Pembelajaran Tematik

PERAN GURU SEBAGAI MODEL DALAM PEMBELAJARAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK Oleh :Agus Priyono, S.Pd.SD SD YPPK Santo Titus Tomage Kab. Fakfak I.        Pendahuluan Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia telah mempengaruhi perkembangan pendidikan kita. Itu disebabkan karena pendidikan merupakan tolak ukur pembelajaran dalam lingkup sekolah. Berhasil atau tidaknya pendidikan bergantung apa yang diberikan dan diajarkan oleh guru. Hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak (yang berkepentingan – stakeholder ). Hal tersebut setidak-tidaknya disebabkan oleh tiga hal. Pertama , Pendidikan yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan fakta yang ada sekarang (Need Assessment). Kedua , Metodologi, strategi dan teknik yang kurang sesuai dengan materi. Ketiga , Prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Ketiga hal tersebut memberikan dampak yang besar bagi perkembangan pendidikan k