Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2015

UAS Pendas UT Fakfak

Berakhirnya UAS S1 PGSD/PAUD UT Pokjar Fakfak 2015.2            Mahasiswa dan mahasiswa S1 PGSD/PAUD Universitas Terbuka Kelompok Belajar Fakfak UPJJB 10 Sorong Papua barat telah menyelesaikan uas 2015.2. Kegiatan ujian berlangsung dari tanggal 12 s/d 14 Desember 2015.2 yang bertempat di SD YPPK Fatima.             Pelaksanaan ini berjalan dengan lancar, tertib dan aman. Mahasiswa/mahasiswi yang mengikuti ujian merupakaan guru-guru yang telah lama melaksanakan tugas pengabdian sebagai guru di daerah perkampungan/pelosok dan perkotaan. Sebagia besar mahasiswa S1 PGSD adalah guru yang sudah berumur, namun masih tetap bersemangat dalam mengerjakan soal ujian. Demikian halnya mahasiswa S1 PGPAUD yang merupakan guru-guru TK, dan KB yang juga telah lama mengabdi membimbing pada pendidikan anak usia dini yang ada di kabupaten Fakfak.             Semoga mahasiswa yang telah selesai mengikuti ujian nantinya mendapatkan nilai yang baik, sehingga bisa melanjutkan ke semester berikut

Cara Menghukum Anak

CARA EFEKTIF MENGHUKUM ANAK Oleh Agus Priyono, S.Pd.SD Kekerasan bukan solusi terbaik. Meski sesekali memukul anak tetap saja dapat membuatnya cenderung mudah stres dan tidak percaya diri. Banyak psikologi melarang orang tua menghukum anak secara fisik, karena dapat berlanjut ke kekerasan fisik. Akibatnya menyebabkan keseimbangan emosi anak terganggu. Bahkan, tak jarang perilaku anak juga bisa makin liar. Meski orang tua hanya sesekali memukul anak, tetap saja dapat membuat anak cenderung mudah stres dan tidak percaya diri. Masalahnya ketika anak berbuat kesalahan, hampir 90 persen orang tua mengaku pernah memberikan hukuman fisik. Menurut penelitian dari University of New Orleans, AS, menyimpulkan tiga hukuman untuk anak berikut ini yang paling efektif dibandingkan memukul, yaitu ; 1.       Mendiamkan atau memberikan mereka waktu sendiri untuk merenungi   kesalahannya. Setelah itu, baru diajak dia mengobrol menanyakan apa alasan anak berulah. 2.       Tidak memp

Faktor Keberhasilan Siswa

11 Faktor Keberhasilan Siswa Ada beberapa peneliti yang mengambil suatu kesimpulan tentang faktor- faktor yang meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Salah satunya dalam buku What Works in Schools ; Translating Research into Action yang ditulis oleh Robert J. Marzano. Soal penelitian, Marzano memang dikenal sebagai pakar paling kompeten dalam masalah manajemen kelas. Dari penelitiannya secara intensif selama lebih dari 40 tahun, Marzano telah menghasilkan tak kurang dari 25 buku yang menjadi rujukan penting tentang bagaimana seorang guru seharusnya mengelola kelas. Lalu apa yang bisa kita petik dari What Works in Schools ? Banyak hal. Di antaranya yang menarik perhatian saya adalah kesimpulan Marzano tentang 11 faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Kesebelas faktor tersebut tersebar dalam 3 aspek, yakni sekolah, guru dan siswa. 1.       Aspek Sekolah. a.        Faktor pertama yang sangat menentukan kemampuan sekolah menganta

Guru Ndeso

Guru Kampung harus menjadi Guru yang Eksis dan menjaga Kualitas dalam melaksanakan tugas Proses Belajar Mengajar GURU NDESO alias KAMPUNG   PENAMPILAN METROPOLITAN   merupakan wahana interaktif Guru yang ada di Kampung-Kampung , khususnya diwilayah Distrik Bomberay dan Tomage

Sengsara Membawa Nikmat

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT Hari ini tanggal 10 Desember 2015 merupakan hari yang sangat membuat saya dan warga Kampung Mbima Jaya senang sekali dan menikmati hasil pembangunan, dengan adanya jalan telah bagus dan beraspal. Selama ini jalan sangat didambakan oleh masyarakat kampung, karena dengan adanya jalan yang sudah beraspal sudah tidak ada lagi kesulitan masyarakat untuk melakukan kegiatan peerekonomian. Kendaraan lancar masuk keluar dari kampung. Penantian yang panjang bagi warga Kampung Mbima Jaya (SP1 Bomberay) sekitar 22 tahun dari penempatan transmigrasi Bomberay yang pertama. Dimana kampung yang setelah SP1 telah duluan menikmati jalan bagus dan beraspal, padahal yang pertama sekali datang sebagai perintis dan membuka lahan pertanian di Bomberay adalah Kampung Mbima Jaya (SP1). Bila mengingat masa-masa sebelum jalan bagus dan beraspal, saya dan warga masyarakat SP1 kalau mau pergi ke kota harus jalan kaki atau ojek ke SP 7 atau SP2 bahkan harus ke SP3. Kendara